Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pendekatan dan Hambatan dalam Creative Thinking (berpikir Kreatif)

Pendekatan dan hambatan dalam Creative Thinking (Berpikir Kreatif)

Latar Belakang Berfikir Kreatif
Kreatif adalah sebuah cara untuk melihat masalah atau situasi dari perspektif segar yang menunjukkan solusi yang tidak ortodoks (yang mungkin terlihat mengganggu pada awalnya). Kreatif juga merupakan kemampuan untuk mengembangkan objek baru atau ide baru. Kreativitas dianggap sebagai alat penting dalam penemuan dan penemuan ide-ide baru serta benda-benda. Dalam berpikir kreatif , kita mampu menggunakan imajinasi untuk membuat sesuatu yang berbeda dan unik. Berpikir kreatif dapat dirangsang baik oleh proses terstruktur seperti brainstorming, dan dengan proses yang terstruktur seperti berpikir lateral.
Esensi dari ide kreatif adalah tak seorang pun yang pernah memikirkannya sebelumnya. Ide kreatif melihat sesuatu bukan dengan sudut pandang umum, melainkan dengan sudut pandang berbeda. Ini dinamakan berpikir outside the book. Tak peduli seberapa membosankan tampilan suatu produk, selalu ada peluang untuk membuatnya tampil lebih baik dengan ide besar yang kreatif.
Creative Thinking merupakan kunci keberhasilan bagi seseorang dalam meraih kesuksesan.Di  makalah ini kami menuangkan beberapa aspek yang membantu pendekatan dalam berpikir kreatif dan aspek-aspek yang menjadi hambatan dalam berpikir kreatif. Kita sebagai manusia yang memiliki akal dan kepintaran sudah pasti selalu berpikir untuk menjadi yang terdepan dan menjadi seorang yang sukses dan di makalah ini kami membantu teman-teman untuk mewujudkannya.
1.2  Tujuan Dari Makalah Ini
Tujuan Makalah Ini :
a.      Agar teman-teman dapat memahami pendekatan dan hambatan dalam berpikir kreatif serta mampu berpikir secara kreatif.
b.      Membantu membuka pikiran teman-teman dalam berpikir kreatif dan inovatif.
1.3     Rumusan Masalah
1.       Membahas pendekatan dalam creative thinking?
2.       Hambatan berpikir kreatif?



I.    4 PENDEKATAN DALAM CREATIVE THINKING
Kreativitas sebagai satu kesatuan usaha , atau satu bidang yang akan diteliti, terdiri dari empat bagian yaitu : memahami sifat, karakteristik atau atribut dari orang kreatif (Personality); menggambarkan operasi atau tahap berpikir yang digunakan dalam proses kreatif (Procces); mengidentifikasi hasil dan kualitas dari produk kreatif (Product), dan memeriksa sifat situasi dan di dalam  lingkungan (Environmental).

A.    DARI DIRI SENDIRI (PERSONALITY)
Kepribadian unik yang dimiliki individu dapat menimbulkan kreativitas sehingga dapat memunculkan ide-ide atau produk yang inovatif.
Hal-hal yang mempengaruhi Personality :
·         Rasa Ingin Tahu
Pendekatan psikologis memperlihat ada tiga aspek potensi dasar yang dimiliki manusia, yaitu: aspek kognisi (pengetahu), aspek afeksi (penentuan keputusan), aspek motorik (pelaksanaan atau eksekusi). Rasa ingin tahu manusia mendasari segala dari aspek kognisi manusia yang senantiasa menanyakan segala sesuatu yang ada di sekitar dirinya, bahkan keberadaan diri manusia sendiri senantiasa menjadi permasalahan yang muncul dari rasa ingin tahu manusia.Rasa ingin tahu yang dimiliki oleh manusia merupakan tanda utama dari adanya masalah. Masalah senantiasa ada dalam kehidupan manusia. Tidak adanya rasa ingin tahu berarti tidak ada masalah, tidak ada masalah berarti manusia telah tiada dalam kehidupan ini alias mati.
Permasalahan yang muncul dari rasa ingin tahu manusia memerlukan jawaban. Sesungguhnya hakekat sejarah manusia adalah rangkaian tanya jawab atau dialektika yang dilakukan manusia.Rasa ingin tahu mengawali terisinya berbagai pengetahuan dalam otak manusia. Hal ini menyiratkan aspek kognisi yang kuat dari rasa keingintahuan yang dimiliki manusia. Keingintahuan manusia merupakan emosi yang dimiliki manusia dalam mendorong terwujudkan perilaku seperti eksplorasi, investigasi dan belajar. Hal ini termasuk sebagai mekanisme kejiwaan manusia dalam upaya mencari dan menemukan informasi dari interaksi kehidupan manusia dengan lingkungannya dan makhluk-makhluk lainnya.

“Manusia adalah insan yang suka bertanya. Kita sudah mulai bertanya sejak kita lahir . . . Bahkan boleh dikata sejarah manusia adalah rangkaian tanya jawab yang dirumuskan oleh kita manusia.”—Octavio Paz, pujangga Meksiko.

Apa yang mengilhami seorang kepala koki menciptakan resep baru? Apa yang menggerakkan seorang penjelajah mengadakan perjalanan ke tempat-tempat yang jauh? Apa yang menyebabkan seorang anak begitu sering bertanya? Sering kali, karena rasa ingin tahu.Jika ada sesuatu yang menarik bagi kita, kita berupaya mencari tahu sebanyak mungkin keterangan tentang hal itu. Karena itu, rasa ingin tahu dapat menghasilkan hal-hal yang menakjubkan.
Mungkin kita pernah mendengar perumpamaan dalam bahasa Inggris, ”Kucing terbunuh karena rasa ingin tahunya.” Ya, rasa ingin tahu dapat berbahaya, jika tidak disalurkan dengan sepatutnya. Misalnya, karena rasa ingin tahu, seorang anak mungkin menyentuh kompor yang panas, yang bisa mencelakakan. Sebaliknya, rasa ingin tahu bisa menggerakkan kita untuk memperdalam pengetahuan kita, menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan kita dan rasa ingin tahu inilah yang menstimulus seseorang untuk dapat  berpikir kreatif. Rasa ingin tahu itulah yg menjadi sumber kemajuan. Sumber dari segala penemuan baru, perkembangan, perubahan, inovasi dan transformasi dalam hal apa pun.

  • Visualisasi
Visualisasi adalah pengungkapan suatu gagasan atau perasaan dengan menggunakan bentuk gambar, tulisan (kata dan angka), peta, grafik, dsb. Sedangkan menurut Wikipedia , Visualisasi (Inggris: visualization) adalah rekayasa dalam pembuatan gambar, diagram atau animasi untuk penampilan suatu informasi. Secara umum, visualisasi dalam bentuk gambar baik yang bersifat abstrak maupun nyata telah dikenal sejak awal dari peradaban manusia.
Ketika anda membayangkan sesuatu melalui pikiran, kira-kira apa yang terpancar dalam benak anda : apakah anda membayangkan sebuah pencapaian, apresiasi dan kemenangan atau sebaliknya, kegagalan dan keterpurukan? Sejumlah riset menunjukkan bahwa ternyata visualisasi memberikan pengaruh kuat terhadap kinerja kita. Ketika imajinasi kita selalu dihantam oleh bayangan keterpurukan dan pesimisme, maka jaringan otak kita perlahan-lahan akan mendorong kita untuk benar-benar mengalami keterpurukan. Sebaliknya, ketika kita selalu membangun bayangan positif tentang diri kita, maka kita sesungguhnya tengah memulai dan memperkuat “cara kerja yang sempurna” di dalam otak kita. Pada gilirannya, jaringan sel dalam otak ini akan mampu mendorong kita untuk juga meraih kesempurnaan dalam kinerja nyata.
Visualisasi adalah dimana kita membayangkan apa yang kita inginkan. Kita perlu menciptakan gambar yang jelas dari benda, orang, atau situasi seperti apa yang kita inginkan. Buatlah gambar di masa kini, bukan di masa depan, dengan demikian kita bisa melihat segalanya sedang terjadi bukan menunggunya terjadi. Libatkan sebanyak mungkin detail sehingga gambarnya bisa senyata mungkin. Hadirkan gambar ini sesering mungkin ke benak kita, sambil memberikan sugesti yang positif. Visualisasi harus merupakan proses yang menyenangkan dan memberi semangat – bukan yang melelahkan pikiran kita. Semakin kita sering memvisualisasikan keinginan kita, keinginan itu akan semakin menjadi bagian dari hidup kita dan akan semakin dekat kepada kenyataan.

  • Percaya Diri
Percaya diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Orang yang percaya diri yakin atas kemampuan mereka sendiri serta memiliki pengharapan yang realistis, bahkan ketika harapan mereka tidak terwujud, mereka tetap berpikiran positif dan dapat menerimanya.Percaya diri adalah kondisi mental atau psikologis diri seseorang yang memberi keyakinan kuat pada dirinya untuk berbuat atau melakukan sesuatu tindakan. Orang yang tidak percaya diri memiliki konsep diri negatif, kurang percaya pada kemampuannya, karena itu sering menutup diri.

Macam-Macam Percaya Diri

ada beberapa istilah yang terkait dengan persoalan pede/percaya diri yaitu ada empat macam, yaitu :
  1. Self-concept : bagaiman Anda menyimpulkan diri anda secara keseluruhan, bagaimana Anda melihat potret diri Anda secara keseluruhan, bagaimana Anda mengkonsepsikan diri anda secara keseluruhan.
  2. Self-esteem : sejauh mana Anda punya perasaan positif terhadap diri Anda, sejauhmana Anda punya sesuatu yang Anda rasakan bernilai atau berharga dari diri Anda, sejauh mana Anda meyakini adanya sesuatu yang bernilai, bermartabat atau berharga di dalam diri Anda.
  3. Self efficacy : sejauh mana Anda punya keyakinan atas kapasitas yang Anda miliki untuk bisa menjalankan tugas atau menangani persoalan dengan hasil yang bagus (to succeed). Ini yang disebut dengan general self-efficacy. Atau juga, sejauhmana Anda meyakini kapasitas anda di bidang anda dalam menangani urusan tertentu. Ini yang disebut dengan specific self-efficacy.
  4. Self-confidence: sejauhmana Anda punya keyakinan terhadap penilaian Anda atas kemampuan Anda dan sejauh mana Anda bisa merasakan adanya “kepantasan” untuk berhasil. Self confidence itu adalah kombinasi dari self esteem dan self-efficacy.
Berdasarkan paparan tentang percaya diri, kita juga bisa membuat semacam kesimpulan bahwa percaya diri adalah kondisi mental atau psikologis seseorang, dimana individu dapat mengevaluasi keseluruhan dari dirinya sehingga memberi keyakinan kuat pada kemampuan dirinya untuk melakukan tindakan dalam mencapai berbagai tujuan di dalam hidupnya.

Akibat Kurang Percaya Diri
Ketika ini dikaitkan dengan praktek hidup sehari-hari, orang yang memiliki kepercayaan diri rendah atau telah kehilangan kepercayaan, cenderung merasa / bersikap sebagai berikut :
a. Tidak memiliki sesuatu (keinginan, tujuan, target) yang diperjuangkan secara sungguh sungguh.
b. Tidak memiliki keputusan melangkah yang decissive (ngambang)
c. Mudah frustasi atau give-up ketika menghadapi masalah atau kesulitan
d. Kurang termotivasi untuk maju, malas-malasan atau setengah-setengah
e. Sering gagal dalam menyempurnakan tugas-tugas atau tanggung jawab (tidak optimal)
f. Canggung dalam menghadapi orang
g. Tidak bisa mendemonstrasikan kemampuan berbicara dan kemampuan mendengarkan yang meyakinkan
h. Sering memiliki harapan yang tidak realistis
i. Terlalu perfeksionis
j. Terlalu sensitif (perasa)
Sebaliknya, orang yang mempunyai kepercayaan diri bagus, mereka memiliki perasaan positif terhadap dirinya, punya keyakinan yang kuat atas dirinya dan punya pengetahuan akurat terhadap kemampuan yang dimiliki. Orang yang punya kepercayaan diri bagus bukanlah orang yang hanya merasa mampu (tetapi sebetulnya tidak mampu) melainkan adalah orang yang mengetahui bahwa dirinya mampu berdasarkan pengalaman dan perhitungannya Dan karena percaya diri ini lah seseorang dapat berpikir secara lebih kreatif dibandingkan dengan yang tidak percaya diri.

  • Humor
Humor atau humor (lihat perbedaan ejaan) adalah kecenderungan pengalaman kognitif tertentu untuk memprovokasi tawa dan memberikan hiburan. Istilah ini berasal dari obat humoral dari Yunani kuno, yang mengajarkan bahwa keseimbangan cairan dalam tubuh manusia, yang dikenal sebagai humor (Latin: humor, "cairan tubuh"), mengontrol kesehatan manusia dan emosi.
Memiliki rasa humor yang baik dapat memegang peranan penting dalam proses pemikiran, dimana seseorang  terangsang untuk berpikiran humor terhadap sesuatu yg sedang terjadi dan dapat melihat sesuatu yg serius dari sudut pandang yg humoris. Rasa humor itu memang sangat perlu untuk menetralisir keadaan. Kalau manusia tidak ada lagi rasa humor ini bisa membuat suasana menjadi tidak rileks. Sebab humor itu sendiri berarti kemampuan merasai sesuatu yang lucu atau menyenangkan, atau dengan kata lain berarti kejenakaan.

  • Problem Solving
Problem solving adalah suatu proses mental dan intelektual dalam menemukan masalah dan memecahkan berdasarkan data dan informasi yang akurat, sehingga dapat diambil kesimpulan yang tepat dan cermat.Problem solving yaitu suatu pendekatan dengan cara problem identifikasi untuk ketahap sintesis kemudian dianalisis yaitu pemilahan seluruh masalah sehingga mencapai tahap aplikasi selajutnya komprehensi untuk mendapatkan solution dalam penyelesaian masalah tersebut.
Berpikir memecahkan masalah dan menghasilkan sesuatu yang baru adalah kegiatan yang kompleks dan berhubungan erat satu dengan yang lain. Suatu masalah umumnya tidak dapat dipecahkan tanpa berpikir, dan banyak masalah memerlukan pemecahan yang baru bagi orang-orang atau kelompok. Sebaliknya, menghasilkan sesuatu (benda-benda, gagasan-gagasan) yang baru bagi seseorang, menciptakan sesuatu, itu mencakup problem solving. Ini berarti informasi fakta dan konsep-konsep itu tidak penting. Seperti telah kita ketahui, penguasaan informasi itu perlu untuk memperoleh konsep; keduanya itu harus diingat dan dipertimbangkan dalam problem solving dan perbuatan kreatif. Begitu pula perkembangan intelektual sangat penting dalam problem solving.
Adapun langkah-langkah berpikir itu menjadi dasar untuk problem solving  adalah sebagai berikut:
  1. Adanya kesulitan yang dirasakan atau kesadaran akan adanya masalah.
  2. Masalah itu diperjelas dan dibatasi.
  3. Mencari informasi atau data dan kemudian data itu diorganisasikan atau diklasifikasikan.
  4. Mencari hubungan-hubungan untuk merumuskan hipotesa-hipotesa kemudian hipotesa-hipotesa dinilai, diuji agar dapat ditentukan untuk diterima atau ditolak.
  5. Penerapan pemecahan terhadap masalah yang dihadapi sekaligus berlaku sebagai pengujian kebenaran pemecahan tersebut untuk dapat sampai kepada kesimpulan.
Contoh : kick andy, dalam acara tersebut Andy F. Noya suka menanyakan suatu hal kepada narasumber sehingga pemikiran Andy selalu diperbarui hal-hal baru yang membuat ia dapat berpikir secara kreatif berdasarkan pengalaman narasumber tersebut.

B.  PROSES
Kreativitas adalah proses yang terwujud dalam diri dalam kefasihan, fleksibilitas serta dalam orisinalitas pemikiran.Kreativitas itu tidak dapat dipaksakan namun dapat dikembangkan dan dimaksimalkan. Tentu saja memerlukan proses dalam pengembangan kreativitas itu sendiri. Dalam menimbulkan ide kreatif tidak dapat dipaksakan, dia akan muncul dengan sendirinya ketika berada dalam situasi yang menunjang.
Hal – hal yang mempengaruhi Proses :
  • Planning
Perencanaan adalah proses memikirkan dan mengorganisir kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Perencanaan melibatkan penciptaan dan pemeliharaan rencana. Dengan demikian, perencanaan adalah sifat dasar dari perilaku cerdas. Proses berpikir ini sangat penting untuk penciptaan dan penyempurnaan rencana, atau integrasi dengan rencana lain, yaitu, ia menggabungkan prakiraan perkembangan dengan persiapan skenario bagaimana bereaksi terhadap mereka.
uraian definisi planning
1. To plan means to choose (Merencanakan berarti memilih)Planning berati memilih antara beberapa aktifitas yang telah dipertimbangkan, karena tidak semuanya dapat dipenuhi/dilakukan pada saat yang bersamaan
2. Planning for the future (Perencanaan untuk masa datang)
•  melibatkan forcasting, prediksi tentang segala yang mungkin terjadi/dapat dilakukan dimasa datang
•  melibatkan penggunaan teknik-teknik untuk meminimisir resiko-resiko yang akan dihadapi dimasa datang
•  melibatkan penjadwalan aktifitas-aktifitas d imasa depan secara Iogis, tahap demi tahap untuk mencapai tujuan
3. Planning as a means of allocating resources (Perencanaan sebagai suatu cara mengalokasikan sumber-sumber daya)
•  sumberdaya adalah segala hal yang memiliki potensi untuk dapat digunakan melaksanakan suatu keputusan dalam rangka mencapai suatu tujuan spesifik
•  kuantitas dan kualitas sumber daya sangat berpengaruh dalam proses penentuan prioritas atas pilihan-pilihan kegiatan
•  oleh karena menyangkut segala sumberdaya, maka komponen penting di dalam proses perencanaan adalah pengumpulan dan analisis informasi tentang ketersediaan sumber daya
4. Planning as a means of achieving goals (Perencanaan sebagai alat untuk mencapai sasaran)
•     menyangkut sifat dari setiap sasaran dan proses perumusan sasaran
•     menyangkut siapa yang berhak/harus merumuskan sasaran dan siapa yang akan diwakili oleh sasaran-sasaran yang dirumuskan
•     menyangkut hubungan antara politik dan planning, juga hubungan peranan antara planner dan politisi.

·         Organizing
Organising berasal dari kataaa to organize dimana kata ini berasal pula dari kata organ. Sedangkan kata organ dalam Webstre’e New Collagiale Dictionary berasal dari kata organon, bahasa Greek.Adapun arti kata organ ialah, an Instrument or medium by Which an Importan is Performed or end accomploshed. Artinya suatu alat atau media yang digunaka untuk tindakan penting atau pencaapaian tujuan.Jadi to organize mengandung arti menyusun bagian-bagian yang terpisah-pisah menjadi suatu kesatuan sehingga dapat digunakan untuk menjalankan tindakan dalam pencapaian tujuan.Dengan demikian organizing merupakan proses penyusunan bagian-bagian yang terpisah itu menjadi suatu kesatuan yang harmonis, sehingga dapat digunakan untuk pelaksaan kerja dalam mencapai tujuan yang dikehendaki.


·         Actuating
Actuating adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar sesuatu hal berusaha untuk mencapai sasaran yang sesuai dengan perencanaan dan usaha-usaha organisasi. Jadi actuating artinya menggerakkan suatu hal agar mau bekerja dengan sendirinya atau dengan kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan dikehendaki secara efektif. Dalam hal ini yang dibutuhkan adalah kepemimpinan.
Hal yang penting untuk diperhatikan dalam pelaksanan (actuating) ini adalah bahwa seorang karyawan akan termotivasi untuk mengerjakan sesuatu jika :
  1. Merasa yakin akan mampu mengerjakan,
  2. Yakin bahwa pekerjaan tersebut memberikan manfaat bagi dirinya,
  3. Tidak sedang dibebani oleh problem pribadi atau tugas lain yang lebih penting,atau mendesak,
  4. Tugas tersebut merupakan kepercayaan bagi yang bersangkutan

  • Controlling
Pengertian Controlling di dalam bahasa Indonesia dapat ditafsirkan sebagai pengawasan atau pengendalian sehingga dalam bahasa Inggris pengertian pengawasan dan pengendalian tetap dipergunakan dengan Istilah controlling. Controlling baik yang dalam pengertian pengawasan atau pengendalian oleh sebagian besar masyarakat sering ditafsirkan sebagai usaha dari manajer atau lembaga pengawasan sebagai kegiatan untuk mencari kesalahan. Jadi controlling adalah proses pengamatan daripada pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin agar dimana pekerjaan yang sedang dilaksanakan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya.
Contoh :  Didalam suatu proses, seseorang akan lebih banyak melihat secara nyata bagaimana produk yang berasal dari pemikirannya akan tercipta. Misalnya seorang pembuat sepeda motor bagi orang yang cacat, ia telah merancangkan dengan total dan mengikuti proses pembuatannya dengan rutin serta mengoreksi apakah ada kesalahan dalam pembuatan produk hasil idenya tersebut, jika ada yang kurang atau salah maka ia akan memikirkan kekreatifitasan lain untuk mendongkrak daya guna maupun keindahan produk tersebut.

C. PRODUK
Definisi produk kreativitas menekankan bahwa apa yang dihasilkan dari proses kreativitas adalah sesuatu yang baru, orisinil, dan bermakna. Produk yang dicapai ia menekankan bahwa perilaku kreatif memerlukan kombinasi antara ciri-ciri psikologis yang berinteraksi sebagai berikut : sebagai hasil dari berpikir konvergen atau intelengensi, manusia memiliki seperangkat unsure-unsur mental. Jika dihadapkan pada situasi yang menuntut tindakan, individu mengerjakan dan menggabung unsur-unsur mental sampai timbul ‘konfigurasi’. Konfigurasi ini bisa berupa gagasan model, tindakan, cara menyusun kata, molodi, atau bentuk.
·         Artistik/keindahan
Aesthetics (estetika), berhubungan dengan bagaimana penampilan produk bisa dilihat dari tampak, rasa, bau, dan bentuk dari produk atau juga daya tarik produk terhadap panca indera. Misalnya bentuk fisik mobil yang menarik, model atau desain yang artistik, warna, dan sebagainya.
  • Meaningful
Suatu produk dikatakan mempunyai arti harus memiliki kriteria :
1) Kinerja (performance)Yaitu karakteristik operasi pokok dari produk inti (core product) yang dibeli, misalnya kecepatan, konsumsi bahan bakar, jumlah penumpang yang dapat diangkut, kemudahan dan kenyamanan dalam mengemudi dan sebagainya.
2) Keistimewaan tambahan (features) Yaitu karakteristik sekunder atau pelengkap, misalnya kelengkapan interior dan eksterior seperti dash board, AC, sound system, door lock system, power steering, dan sebagainya.
3) Keandalan (reliability) Yaitu kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau gagal dipakai, misalnya mobil tidak sering ngadat/macet/rewel/rusak.
4) Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specifications) Yaitu sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Misalnya standar keamanan dan emisi terpenuhi, seperti ukuran as roda untuk truk tentunya harus lebih besar daripada mobil sedan.
5) Daya tahan (durability) Berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat terus digunakan. Dimensi ini mencakup umur teknis maupun umur ekonomis penggunaan mobil.
6) Estetika (asthethic) Yaitu daya tarik produk terhadap panca indera. Misalnya bentuk fisik mobil yang menarik, model atau desain yang artistik, warna, dan sebagainya.

Contoh : iklan 3, dimana customer mendapatkan kantong kredit senilai 200 ribu dan bebas dipakai dengan pembayaran kapan saja yang dia suka.

D. ENVIRONMENTAL
Lingkungan , dalam hal ini , dipecah menjadi tiga subbagian : pertama , lingkungan historis mempengaruhi kreativitas Anda dengan memberikan Anda akses ke teknologi dan ide-ide yang sudah ada sebelumnya yang dapat membantu membimbing ide-ide baru Anda . Mengutip Steven Johnson , penulis mana Ide Baik Datang Dari : " . Jika Anda melihat sejarah , inovasi tidak datang hanya dari orang-orang memberikan insentif , yang datang dari menciptakan lingkungan di mana ide-ide mereka dapat terhubung ". Rincian kedua pengaruh lingkungan terhadap kreativitas adalah kesadaran lingkungan yang memungkinkan Anda untuk memahami ide-ide dan teknologi yang dapat menimbulkan solusi untuk masalah Anda. Aspek ini biasanya dirujuk sebagai " imajinasi , " di mana pemahaman Anda tentang teknologi dan ide-ide di sekitar Anda mempengaruhi apa yang Anda yakini mungkin ( atau tidak mungkin ) . Terakhir, dekonstruksi ketiga lingkungan sebagai pemengaruh kreativitas adalah satu di mana kegagalan dapat diterima . Sebuah rumah sakit bukanlah lingkungan yang tepat menyambut kegagalan , sementara kelas - di sisi lain - adalah lingkungan utama untuk kegagalan dan kesempatan untuk belajar dari mereka untuk mendapatkan hal yang benar.
Contoh : Sebuah lingkungan yang baik akan menciptakan suasana yang baik sebagai pembentukan karakter dan pola pikir seseorang. Misalnya seorang pengusaha mendirikan usahanya dilingkungan dimana banyak pendiri-pendiri usaha lainnya membangun usaha juga, maka akan timbul pikiran bagi dia untuk mengembangkan usahanya dengan menciptakan sebuah cara atau produk baru agar usahanya lebih maju dibandingkan yang lainnya.

II.      5 HAMBATAN DALAM CREATIVE THINKING
Hambatan dalam berpikir kreatif adalah ketidakmampuan satu aliran yang mengalir kepada inspirasi dan kreativitasan. Ide yang tadinya berapi-api sekarang mungkin menjadi suatu kekeringan yang tak berujung. Hal ini dapat terjadi selama berhari-hari, berbulan bahkan bertahun tahun. Ada terdapat 5 hambatan dalam berpikir kreatif yaitu : Perceptual, Intellectual, Emotional, Cultural, dan Environmental.

A.  PERCEPTUAL BLOCKS
Pada abad ke-19 para ilmuwan mengira bahwa apa yang ditangkap pancaindra kita sebagai sesuatu yang nyata dan akurat. Para psikolog menyebut mata sebagai kamera dan retina sebagai film yang merekam pola-pola cahaya yang jatuh diatasnya. Para ilmuwan modern menantang asumsi itu; kebanyakan percaya bahwa apa yang kita amati dipengaruhi sebagian oleh citra retina mata dan terutama oleh kondisi pikiran setempat. Oleh karena itu , kita biasanya mempunyai kesan berlainan mengenai lingkungan kita : benda,situasi,orang,ataupun peristiwa disekitar kita meskipun kita memiliki informasi yang sama mengenai hal-hal itu. Sebabnya kita sebenarnya tidak mengetehaui dunia di sekililing kita sesederhana yang kita duga. Alih-alih , kita mengkonstruksikan suatu “gambar”  mengenai dunia tersebut melalui suatu proses aktif dan kreatif yang kita sebut persepsi.
Kita hidup dalam dunia benda dan manusia, suatu dunia yang membanjiri indera kita dengan berbagai stimulus. Hanya dalam keadaan yang sangat luar biasalah kita sadar akan adanya stimulus, seperti seberkas sinar , sebuah nada murni , atau pola garis hitam putih yang teratur. Dalam keadaan biassa, kita melihat suatu dunia tiga dimensi cahaya dan warna, mendengar kata, musik, dan bunyi-bunyian kompleks lainnya. Kita bereaksi untuk menguraikan pola stimulus yang biasanya hampir tidak kita sadari bagian-bagian kecilnya. Persepsi adalah proses dimana kita mengorganisasikan dan menafsirkan pola stimulus ini dalam lingkungan.
Hal-hal yang mempengaruhi Perceptual Block :
·      Imposition of Self Restrictions à suatu pembatasan diri (mental dan pandangan), hal ini mungkin diakibatkan adanya suatu kepuasaan diri sehingga seseorang membatasi diri pada suatu hal (pandangan),status seseorang dalam status sosial yang mempengaruhi (mental), latar belakang pendidikan yang mempengaruhi persepsi sehingga membatasi diri , persepsi dan adanya stereotype.
·      Unable to See The Problems From Varied Names à tidak bisa melihat solusi lain, hal ini terjadi dikarenakan seseorang tidak mau keluar dari pola pikirnya dan juga merasa solusi yang dia punya lebih baik dari yang lain, sehingga dia tidak bisa melihat solusi lainnya.
·      Fixed Mental Set à tidak mau menerima pendapat orang lain, ini mungkin dikarenakan seseorang teguh dengan pendirianya,walaupun orang lain mengkritiknya sehingga tidak mau menerima dan menolak perubah dan juga berpandangan subyektif bukan objektif.
·      Difficulty to Establish Remote Relationships à hanya berhubungan dengan teman yang dekat, berpersepsi bahwa melakukan hubungan itu harus secara dekat, hal ini mungkin terjadi karena seseorang beranggapan negative terhadap lingkungannya yang dia yakini bahwa lingkungannya tersebut dapat berdampak atau mempengaruhi dirinya menjadi negatif, adanya suatu perasaan kenyamanan terhadap seseorang , sehingga tidak mau membuka diri.
·      Saturations of Senses à suatu keadaan yang jenuh, ini terjadi karena adanya suatu kebosanan terhadap suatu hal, rutinitaas yang terlalu pada dan tidak ada kespesialan dalam suatu rutinitas,serta birokrasi yang berbelit-belit sehingga seseorang menjadi jenuh.
·      Failure to Utilise All Sensory Inputs à tidak berhasil menggunakan alat indra, hal ini bisa terjadi karena gangguan terhadap pendengaran dan juga pengaruh teknologi sehingga seseorang malas menggunakan alat indra.
Contoh kasus : Seorang lelaki tua berusia 80 tahun berkebangsaan Iran yang bernama Haji. Ia tidak pernah mandi sejak 20 tahun terakhir, tidak pernah memakan makanan segar yang, dan ketika rambutnya mulai memanjang ia tidak memotongnya menggunakan gunting melainkan langsung membakarnya. Ia menggap bahwa hal-hal modern dapat membuatnya tidak bahagia dan mandi hanya dapat mengganggu kesehatannya. Dari persepsi inilah yang menghambat ia unuk berpikir kreatif.



B.  INTELLECTUAL BLOCK
Intelektual adalah kecerdasan, berakal, dan berpikiran jernih berdasarkan ilmu pengetahuan atau totalitas pengertian atau kesadaran, terutama yg menyangkut pemikiran dan pemahaman.
Hal-hal yang mempengaruhi Intelektual Block :
·      Preference For Verbal Form à lebih senang dengan suatu hal yang berbau lisan, hal ini diakibatkan oleh karena adanya suatu anggapan bahwa dengan lisan seseorang dapat mencurahkan seluruh pikirannya disbanding tulisan.
·      Inadaquate Use of Alternative Problem Solving à tidak mampu mencari alternative pemecah masalah, ini mungkin terjadi dikarenakan oleh kefokusan seseorang pada suatu hal dan hanya berpikir secara logis bukan ilmiah, serta enggan menggunakan intuisi.
·      Inability to Indetify Hidden Assumptions à ketidakmampuan untuk mengindentifikasi pendapat tersembuyi, ini bisa terjadi karena seseorang kekurangan wawasan luas, pengalaman dan pendidikan, dan juga konsentrasi penuh terhadap sesuatu.
·      Lack of Correct Relevant Information à kurang mampu mendapat informasi yang tepat, bisa terjadi karenan gangguan tehnis.
·      Need for Closure Forcing Incomplete, Incorrect Inference à memerlukan cara yang benar untuk mencari kesimpulan, mendapatkan informasi salah dapat mengakibatkan kesimpulan menjadi salah. Hal ini terjadi karena seseorang kurang mencari data-data yang akurat yang mendukung untuk menarik kesimpulan.
Contoh : terdapat suku polahi di indonesia yg menganut adat yang unik seperti jika ada salah satu anggota keluarga yang meninggal maka mereka akan pindah rumah dan begitu seterusnya mereka akan berpindah-pindah bila ada yang meninggal. Hal tersebut sangatlah menyusahkan karena mereka pun masyarakat yang notabene tidak mampu, mereka harus tetap pindah meskipun tidak memiliki biaya dan itu sangatlah tidak kreatif.

C. EMOTIONAL BLOCK
Blok emosional dapat mempengaruhi kemampuan kita untuk mengkomunikasikan ide-ide kreatif kita kepada orang lain. Salah satunya blok emosional adalah takut mengambil risiko dan membuat kesalahan.Inilah sebabnya mengapa menunda penghakiman adalah strategi yang digunakan oleh orang-orang kreatif. Blok emosional lain adalah ketidakmampuan untuk mentolerir kekacauan atau ambiguitas. Ide-ide baru secara alami tidak sempurna. Mereka akan menjadi kasar di sekitarnya dan mungkin memiliki poin yang bertentangan. Melalui proses perbaikan berulang-ulang, Anda akan dapat menyelesaikan ambiguitas ini. Kurangnya tantangan juga bisa menjadi blok emosional. Jika Anda tidak ditantang, maka Anda tidak akan tertarik pada hasilnya dan tidak mungkin bahwa Anda akan dapat menempatkan banyak energi kreatif ke dalam ide-ide baru dan menarik. Memilih masalah yang menarik minat Anda, atau mencari cara untuk menambah gairah untuk masalah menarik akan membantu.
Hal-hal yang mempengaruhi Emotional Block :
·      Fear of Making Mistakes à rasa takut membuat kesalahan atau tidak mau mengambil resiko, ini mungkin terjadi dikarenakan latar belakang keluarga yang terlalu keras sehingga mempengaruhi mental seseorang dalam bertingkah laku.
·      Insecurity à perasaan tidak nyaman, terjadi karena kekecewaan seseorang terahadap sesuatu hal sehingga merasa tidak nyaman terhadap hal tersebut, dan adanya paranoid dalam dirinya.
·      Fear of Change à rasa takut akan perubahan, banyak orang menolak adanya suatu perubahan dikarenakan adanya perasaan kenyamanan dan terdapat keuntungan-keuntungan dalam status quo. Kemajuan merupakan kata yang merdu. Tetapi perubahanlah penggeraknya dan perubahan mempunyai banyak musuh.”(Robert F. Kennedy).
Kita takut untuk dengan rendah hati menghadapi kebenaran tentang diri kita sendiri. Kebenaran akan memerdekakan kita, tetapi sering kali kebenaran lebih dulu membuat kita sakit. Rasa takut terhadap apa yang mungkin kita temukan jika kita dengan jujur mengakui berbagai cacat, telah membuat kita tetap tinggal di dalam penjara penyangkalan. Pertumbuhan sering kali menyakitkan dan menakutkan. Tidak ada pertumbuhan tanpa perubahan; tidak ada perubahan tanpa ketakutan atau kehilangan; dan tidak ada kehilangan tanpa rasa sakit. Setiap perubahan menimbulkan suatu macam kehilangan. Anda harus membiarkan cara-cara lama untuk mengalami yang baru. Kita takut kehilangan cara-cara lama, bahkan seadainya cara-cara lama kita menipu diri sendiri, karena, seperti sepasang seaptu yang jebol , sepatu tersebut tidak nyaman dan terbiasa dipakai.
·      Fear of Being Criticize à rasa takut terhadap suatu kritikan, hal ini terjadi karena seseorang merasa pendapatnya tidak sesuai dengan dengan pemikiran orang lain sehingga orang tersebut tidak mau mengeluarkan pendapatnya dan adanya rasa kurang percaya diri terhadap gagasannya.
·      Ambiguity à adanya dua makna dan tidak dapat menghadapi dan bertoleransi terhadap hal itu, ini karena seseorang berpatokan pada suatu hal.
·      Over Motivation à terlalu semangat, ini bisa terjadi karena keoptimisan yang berlebih membuat seseorang bertindak tidak rasional dan adanya semangat yang terlalu berlebihan membuat seseorang merasa kaget ketika telah mencapainya berbeda dengan ekspetasi dirinya.
·      Difficulty in Visualisation à susah memvisualisasi sesuatu karena seseorang kurang mampu untuk berimijinasi, kurangnya wawasan, mendapatkan informasi yang kurang akurat.
·      More Judgemental à lebih suka menghakimi, ada dua alasan untuk kecenderungan menyalahkan orang lain. Pertama adalah pertahanan Ego : mencari kesalahan diri sendiri lebih menyakitkan daripada mencari kesalahan orang lain. Kedua bersifat perseptual : kita akan jauh lebih menyadari sumbangan orang lain terhadap masalah yang terjadi daripada kontribusi diri kita sendiri, karena sumbangan mereka terasa lebih nyata.
Contoh : farhat abbas yang suka mengkritik orang lain tanpa memberikan solusi sehingga egonya itu tidak memberikan hal positif bagi orang lain yang menjadikan hambatan baginya untuk bertindak kreatif.

D. CULTURAL BLOCK
Blok budaya atau hambatan dapat berada di bawah pengaruh sosial . Pertama, individu yang merupakan anggota suatu kelompok mungkin dipengaruhi oleh situasi kelompok. Kedua, anggota kelompok dapat dipengaruhi oleh anggota lain dengan prestise. Terakhir, salah satu anggota dapat mempengaruhi penilaian dari anggota lain (dalam hal ini tidak ada efek prestise). Sedangkan kesesuaian mengharuskan kita bertindak dengan cara tertentu oleh adat, kreativitas mensyaratkan bahwa cara ini ditantang dan, jika perlu, diubah.
Blok budaya dapat diringkas dalam dua kata: penekanan kesesuaian. Dala hal ini menjadi seseorang yang berbeda sangat tidak nyaman. Kita belajar bahwa itu bagus untuk menjadi benar, logis dan praktis untuk mengikuti aturan dan menghindari kesalahan. Diperlukan sikap yang melanggar untuk  semua norma-norma ini untuk berpikir kreatif.
Hal-hal yang mempengaruhi Cultural Block :
·      Ada tanggapan ‘alasan itu benar dan intuisi itu salah’
Banyak yang beranggapan bahwa alasan dapat disertai dengan bukti-bukti sedangkan intuisi hanya berasal dari kata hati.
·      Bekerja dan bermain tidak dapat dicampur
Orang yang beranggapan bahwa bermain akan merusak konsentrasi / kefokussan bekerja.
Contoh : pada film THE INCRIDIBLE HULK yang garis besar nya adalah seorang ayah yang menghabiskan hidupnya di lab militer yang membuat pikiran nya depresi kemudian dia melakukan KDRT kepada istrinya dan bahkan menyuntikkan serum berbahaya kepada anaknya dan menjadikan anaknya seorang monster.

E.  ENVIRONMENTAL BLOCK
Setiap kali kita berbicara tentang blok lingkungan, kita umumnya mengacu pada masalah yang diciptakan oleh budaya Anda tinggal dan lingkungan sekitar Anda. Beberapa masalah blok lingkungan dapat disebabkan oleh klien misalnya. Hal ini tidak selalu mudah untuk berurusan dengan blok yang disebabkan oleh orang lain, tetapi komunikasi biasanya kunci dalam memecahkan masalah tersebut.
Hal-hal yang mempengaruhi Enviromental Block :
·      Boss Idea is The Best à atasan itu selalu benar , ini bisa terjadi karena seseorang mempunyai rasa takut jika pendapatnya dianngap salah atau melawan.
·      Distraction à Kebingungan, dikarenakan tidak dapat menentukan suatu piliahan dan merasa bimbang terhadap apa yang akan ia lakukan.
·      Over Reliance on Expert à bergantung pada ahli-ahli, ini mungkin terjadi karena tidak percaya diri terhadap gagassannya, merasa nyaman terhadap ahlinya, dan acuh terhadap suatu hal.
·      Compulsion Toward Conformity à keharusan untuk menyesuaikan dengan lingkungan, hal ini mungkin bisa terjadi dikarenakan adanya suatu paksaan ada setempat dan juga agar bisa diterima oleh lingkungan sekitar.
Contoh : suku baduy, dimana mereka diikat oleh lingkungan adat yang diharuskan untuk tidak boleh menerima modernisasi.


A.   Kesimpulan
Berpikir kreatif bukan hanya dalam teori dan pemikiran saja tetapi juga dapat diaplikasikan dalam bentuk dan tindakan sehingga kekreatifitasan itu selalu terasah dan tidak padam. Dengan mengetahui hambatan dalam berpikir kreatif dapat meminimalisir hal-hal yang dapat menghambat berpikir kreatif.
Dengan berkreasi orang dapat mengaktualisasikan dirinya, dan dan aktualisasi diri merupakan kebutuhan pokok pada tingkat tertinggi dalam hidup manusia. Kreatifitas merupakan manifestasi dari individu yang berfungsi sepenuhnya.
Kreatifitas sebagai kemampuan untuk melihat bermacam-macam kemungkinan penyelesaian terhadap suatu masalah , merupakan bentuk pemikiran yang sampai saat ini masih kurang mendapat perhatian dalam pendidikan.

B.   Saran
Kita sebagai generasi muda penerus bangsa sudah semestinya memaksimalkan kemampuan pikiran dan merubah pola pikir kita menjadi pemuda yang kritis dengan menciptakan hal-hal baru berdasarkan pemikiran kreatif kita untuk memajukan bangsa dan negara.


DAFTAR PUSTAKA 
Mulyana, Deddy. 2000. Pengantar Ilmu Komunikasi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Atkinson,Rita dkk. 1983. Pengantar Ilmu Psikologi (Diterjemahkan oleh Nurdjannah Taufiq dan Rukmini Barhana). Jakarta : Penerbit Erlangga.
Pruitt, G. Dean dan Jeffrey Z. Rubin. 1986. Teori Konflik Sosial : Seri Psikologi Sosial (Diterjemahkan oleh Helly P. Soetipjo dan Sri Mulyantini Soetipjo). Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Warren, Rick. 2002. The Purpose Driven Life : What On Earth Am I Here For. Michigan : Zondervan.

Sumber Internet :