Pendekatan dan Hambatan dalam Creative Thinking (berpikir Kreatif)
Pendekatan dan hambatan dalam Creative Thinking (Berpikir Kreatif)
Latar Belakang Berfikir Kreatif
Kreatif adalah sebuah
cara untuk melihat masalah atau situasi dari perspektif segar yang menunjukkan
solusi yang tidak ortodoks (yang mungkin terlihat mengganggu pada awalnya). Kreatif
juga merupakan kemampuan untuk mengembangkan objek baru atau ide baru.
Kreativitas dianggap sebagai alat penting dalam penemuan dan penemuan ide-ide
baru serta benda-benda. Dalam berpikir kreatif , kita mampu menggunakan
imajinasi untuk membuat sesuatu yang berbeda dan unik. Berpikir kreatif dapat
dirangsang baik oleh proses terstruktur seperti brainstorming, dan dengan
proses yang terstruktur seperti berpikir lateral.
Esensi dari ide kreatif
adalah tak seorang pun yang pernah memikirkannya sebelumnya. Ide kreatif
melihat sesuatu bukan dengan sudut pandang umum, melainkan dengan sudut pandang
berbeda. Ini dinamakan berpikir outside the book. Tak peduli seberapa
membosankan tampilan suatu produk, selalu ada peluang untuk membuatnya tampil
lebih baik dengan ide besar yang kreatif.
Creative Thinking
merupakan kunci keberhasilan bagi seseorang dalam meraih kesuksesan.Di makalah ini kami menuangkan beberapa aspek
yang membantu pendekatan dalam berpikir kreatif dan aspek-aspek yang menjadi
hambatan dalam berpikir kreatif. Kita sebagai manusia yang memiliki akal dan
kepintaran sudah pasti selalu berpikir untuk menjadi yang terdepan dan menjadi
seorang yang sukses dan di makalah ini kami membantu teman-teman untuk
mewujudkannya.
1.2 Tujuan
Dari Makalah Ini
Tujuan Makalah Ini :
a. Agar
teman-teman dapat memahami pendekatan dan hambatan dalam berpikir kreatif serta
mampu berpikir secara kreatif.
b. Membantu
membuka pikiran teman-teman dalam berpikir kreatif dan inovatif.
1.3 Rumusan
Masalah
1.
Membahas pendekatan dalam creative thinking?
2.
Hambatan berpikir kreatif?
I.
4 PENDEKATAN DALAM CREATIVE THINKING
Kreativitas sebagai satu kesatuan usaha ,
atau satu bidang yang akan diteliti, terdiri dari empat bagian yaitu : memahami
sifat, karakteristik atau atribut dari orang kreatif (Personality);
menggambarkan operasi atau tahap berpikir yang digunakan dalam proses kreatif
(Procces); mengidentifikasi hasil dan kualitas dari produk kreatif (Product),
dan memeriksa sifat situasi dan di dalam
lingkungan (Environmental).
A. DARI DIRI SENDIRI (PERSONALITY)
Kepribadian unik yang dimiliki
individu dapat menimbulkan kreativitas sehingga dapat memunculkan ide-ide atau
produk yang inovatif.
Hal-hal yang mempengaruhi
Personality :
·
Rasa
Ingin Tahu
Pendekatan psikologis memperlihat ada tiga aspek potensi
dasar yang dimiliki manusia, yaitu: aspek kognisi (pengetahu), aspek afeksi
(penentuan keputusan), aspek motorik (pelaksanaan atau eksekusi). Rasa ingin
tahu manusia mendasari segala dari aspek kognisi manusia yang senantiasa
menanyakan segala sesuatu yang ada di sekitar dirinya, bahkan keberadaan diri
manusia sendiri senantiasa menjadi permasalahan yang muncul dari rasa ingin
tahu manusia.Rasa ingin tahu yang dimiliki oleh manusia merupakan tanda utama
dari adanya masalah. Masalah senantiasa ada dalam kehidupan manusia. Tidak
adanya rasa ingin tahu berarti tidak ada masalah, tidak ada masalah berarti
manusia telah tiada dalam kehidupan ini alias mati.
Permasalahan yang muncul dari rasa ingin tahu manusia
memerlukan jawaban. Sesungguhnya hakekat sejarah manusia adalah rangkaian tanya
jawab atau dialektika yang dilakukan manusia.Rasa ingin tahu mengawali
terisinya berbagai pengetahuan dalam otak manusia. Hal ini menyiratkan aspek
kognisi yang kuat dari rasa keingintahuan yang dimiliki manusia. Keingintahuan
manusia merupakan emosi yang dimiliki manusia dalam mendorong terwujudkan
perilaku seperti eksplorasi, investigasi dan belajar. Hal ini termasuk sebagai
mekanisme kejiwaan manusia dalam upaya mencari dan menemukan informasi dari
interaksi kehidupan manusia dengan lingkungannya dan makhluk-makhluk lainnya.
“Manusia adalah insan
yang suka bertanya. Kita sudah mulai bertanya sejak kita lahir
. . . Bahkan boleh dikata sejarah manusia adalah rangkaian tanya
jawab yang dirumuskan oleh kita manusia.”—Octavio Paz, pujangga Meksiko.
Apa yang mengilhami seorang kepala koki menciptakan resep
baru? Apa yang menggerakkan seorang penjelajah mengadakan perjalanan ke
tempat-tempat yang jauh? Apa yang menyebabkan seorang anak begitu sering
bertanya? Sering kali, karena rasa ingin tahu.Jika ada sesuatu yang menarik
bagi kita, kita berupaya mencari tahu sebanyak mungkin keterangan tentang hal
itu. Karena itu, rasa ingin tahu dapat menghasilkan hal-hal yang menakjubkan.
Mungkin kita pernah mendengar perumpamaan dalam bahasa
Inggris, ”Kucing terbunuh karena rasa ingin tahunya.” Ya, rasa ingin tahu dapat
berbahaya, jika tidak disalurkan dengan sepatutnya. Misalnya, karena rasa ingin
tahu, seorang anak mungkin menyentuh kompor yang panas, yang bisa mencelakakan.
Sebaliknya, rasa ingin tahu bisa menggerakkan kita untuk memperdalam
pengetahuan kita, menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan kita dan rasa
ingin tahu inilah yang menstimulus seseorang untuk dapat berpikir kreatif. Rasa ingin tahu itulah yg
menjadi sumber kemajuan. Sumber dari segala penemuan baru, perkembangan,
perubahan, inovasi dan transformasi dalam hal apa pun.
- Visualisasi
Visualisasi adalah
pengungkapan suatu gagasan atau perasaan dengan menggunakan bentuk gambar,
tulisan (kata dan angka), peta, grafik, dsb. Sedangkan menurut Wikipedia , Visualisasi (Inggris:
visualization) adalah rekayasa dalam pembuatan gambar, diagram atau animasi untuk
penampilan suatu informasi. Secara umum, visualisasi dalam bentuk gambar baik
yang bersifat abstrak maupun nyata telah dikenal sejak awal dari peradaban
manusia.
Ketika anda membayangkan sesuatu melalui pikiran, kira-kira
apa yang terpancar dalam benak anda : apakah anda membayangkan sebuah
pencapaian, apresiasi dan kemenangan atau sebaliknya, kegagalan dan
keterpurukan? Sejumlah riset menunjukkan bahwa ternyata visualisasi memberikan
pengaruh kuat terhadap kinerja kita. Ketika imajinasi kita selalu dihantam oleh
bayangan keterpurukan dan pesimisme, maka jaringan otak kita perlahan-lahan
akan mendorong kita untuk benar-benar mengalami keterpurukan. Sebaliknya,
ketika kita selalu membangun bayangan positif tentang diri kita, maka kita
sesungguhnya tengah memulai dan memperkuat “cara kerja yang sempurna” di dalam
otak kita. Pada gilirannya, jaringan sel dalam otak ini akan mampu mendorong
kita untuk juga meraih kesempurnaan dalam kinerja nyata.
Visualisasi adalah dimana kita membayangkan apa yang kita
inginkan. Kita perlu menciptakan gambar yang jelas dari benda, orang, atau
situasi seperti apa yang kita inginkan. Buatlah gambar di masa kini, bukan di
masa depan, dengan demikian kita bisa melihat segalanya sedang terjadi bukan
menunggunya terjadi. Libatkan sebanyak mungkin detail sehingga gambarnya bisa
senyata mungkin. Hadirkan gambar ini sesering mungkin ke benak kita, sambil
memberikan sugesti yang positif. Visualisasi harus merupakan proses yang
menyenangkan dan memberi semangat – bukan yang melelahkan pikiran kita. Semakin
kita sering memvisualisasikan keinginan kita, keinginan itu akan semakin
menjadi bagian dari hidup kita dan akan semakin dekat kepada kenyataan.
- Percaya Diri
Percaya
diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang sangat
penting dalam kehidupan manusia. Orang yang percaya diri yakin atas kemampuan
mereka sendiri serta memiliki pengharapan yang realistis, bahkan ketika harapan
mereka tidak terwujud, mereka tetap berpikiran positif dan dapat menerimanya.Percaya
diri adalah kondisi mental atau psikologis diri seseorang yang
memberi keyakinan kuat pada dirinya untuk berbuat atau melakukan sesuatu
tindakan. Orang yang tidak percaya diri memiliki konsep diri negatif, kurang
percaya pada kemampuannya, karena itu sering menutup diri.
Macam-Macam Percaya Diri
ada
beberapa istilah yang terkait dengan persoalan pede/percaya diri yaitu ada empat
macam, yaitu :
- Self-concept : bagaiman Anda menyimpulkan diri anda secara keseluruhan, bagaimana Anda melihat potret diri Anda secara keseluruhan, bagaimana Anda mengkonsepsikan diri anda secara keseluruhan.
- Self-esteem : sejauh mana Anda punya perasaan positif terhadap diri Anda, sejauhmana Anda punya sesuatu yang Anda rasakan bernilai atau berharga dari diri Anda, sejauh mana Anda meyakini adanya sesuatu yang bernilai, bermartabat atau berharga di dalam diri Anda.
- Self efficacy : sejauh mana Anda punya keyakinan atas kapasitas yang Anda miliki untuk bisa menjalankan tugas atau menangani persoalan dengan hasil yang bagus (to succeed). Ini yang disebut dengan general self-efficacy. Atau juga, sejauhmana Anda meyakini kapasitas anda di bidang anda dalam menangani urusan tertentu. Ini yang disebut dengan specific self-efficacy.
- Self-confidence: sejauhmana Anda punya keyakinan terhadap penilaian Anda atas kemampuan Anda dan sejauh mana Anda bisa merasakan adanya “kepantasan” untuk berhasil. Self confidence itu adalah kombinasi dari self esteem dan self-efficacy.
Berdasarkan
paparan tentang percaya diri, kita juga bisa membuat
semacam kesimpulan bahwa percaya
diri adalah kondisi mental atau psikologis seseorang,
dimana individu dapat mengevaluasi keseluruhan dari dirinya sehingga memberi
keyakinan kuat pada kemampuan dirinya untuk melakukan tindakan dalam mencapai
berbagai tujuan di dalam hidupnya.
Akibat Kurang Percaya Diri
Ketika
ini dikaitkan dengan praktek hidup sehari-hari, orang yang memiliki kepercayaan
diri rendah atau telah kehilangan kepercayaan, cenderung merasa / bersikap
sebagai berikut :
a.
Tidak memiliki sesuatu (keinginan, tujuan, target) yang diperjuangkan secara
sungguh sungguh.
b.
Tidak memiliki keputusan melangkah yang decissive (ngambang)
c.
Mudah frustasi atau give-up ketika menghadapi masalah atau kesulitan
d.
Kurang termotivasi untuk maju, malas-malasan atau setengah-setengah
e.
Sering gagal dalam menyempurnakan tugas-tugas atau tanggung jawab (tidak
optimal)
f.
Canggung dalam menghadapi orang
g.
Tidak bisa mendemonstrasikan kemampuan berbicara dan kemampuan mendengarkan
yang meyakinkan
h.
Sering memiliki harapan yang tidak realistis
i.
Terlalu perfeksionis
j.
Terlalu sensitif (perasa)
Sebaliknya, orang yang mempunyai kepercayaan
diri bagus, mereka memiliki
perasaan positif terhadap dirinya, punya keyakinan yang kuat atas dirinya dan
punya pengetahuan akurat terhadap kemampuan yang dimiliki. Orang yang punya
kepercayaan diri bagus bukanlah orang yang hanya merasa mampu (tetapi
sebetulnya tidak mampu) melainkan adalah orang yang mengetahui bahwa dirinya
mampu berdasarkan pengalaman dan perhitungannya Dan karena percaya diri ini lah
seseorang dapat berpikir secara lebih kreatif dibandingkan dengan yang tidak
percaya diri.
- Humor
Humor atau humor (lihat
perbedaan ejaan) adalah kecenderungan
pengalaman kognitif tertentu untuk memprovokasi tawa dan memberikan hiburan.
Istilah ini berasal dari obat humoral dari
Yunani kuno, yang mengajarkan bahwa keseimbangan cairan dalam tubuh manusia, yang dikenal sebagai humor
(Latin: humor, "cairan
tubuh"), mengontrol kesehatan
manusia dan emosi.
Memiliki rasa humor yang baik dapat
memegang peranan penting dalam proses pemikiran, dimana seseorang terangsang untuk berpikiran humor terhadap
sesuatu yg sedang terjadi dan dapat melihat sesuatu yg serius dari sudut
pandang yg humoris. Rasa humor itu memang sangat perlu untuk menetralisir
keadaan. Kalau manusia tidak ada lagi rasa humor ini bisa membuat suasana
menjadi tidak rileks. Sebab humor itu sendiri berarti kemampuan merasai sesuatu
yang lucu atau menyenangkan, atau dengan kata lain berarti kejenakaan.
- Problem Solving
Problem solving adalah suatu proses mental dan
intelektual dalam menemukan masalah dan memecahkan berdasarkan data dan informasi
yang akurat, sehingga dapat diambil kesimpulan yang tepat dan cermat.Problem
solving yaitu suatu pendekatan dengan cara problem identifikasi untuk ketahap
sintesis kemudian dianalisis yaitu pemilahan seluruh masalah sehingga mencapai
tahap aplikasi selajutnya komprehensi untuk mendapatkan solution dalam
penyelesaian masalah tersebut.
Berpikir memecahkan
masalah dan menghasilkan sesuatu yang baru adalah kegiatan yang kompleks dan
berhubungan erat satu dengan yang lain. Suatu masalah umumnya tidak dapat
dipecahkan tanpa berpikir, dan banyak masalah memerlukan pemecahan yang baru
bagi orang-orang atau kelompok. Sebaliknya, menghasilkan sesuatu (benda-benda,
gagasan-gagasan) yang baru bagi seseorang, menciptakan sesuatu, itu mencakup problem
solving. Ini berarti informasi fakta dan konsep-konsep itu tidak penting.
Seperti telah kita ketahui, penguasaan informasi itu perlu untuk memperoleh
konsep; keduanya itu harus diingat dan dipertimbangkan dalam problem solving
dan perbuatan kreatif. Begitu pula perkembangan intelektual sangat penting
dalam problem solving.
Adapun
langkah-langkah berpikir itu menjadi dasar untuk problem solving
adalah sebagai berikut:
- Adanya kesulitan yang dirasakan atau kesadaran akan adanya masalah.
- Masalah itu diperjelas dan dibatasi.
- Mencari informasi atau data dan kemudian data itu diorganisasikan atau diklasifikasikan.
- Mencari hubungan-hubungan untuk merumuskan hipotesa-hipotesa kemudian hipotesa-hipotesa dinilai, diuji agar dapat ditentukan untuk diterima atau ditolak.
- Penerapan pemecahan terhadap masalah yang dihadapi sekaligus berlaku sebagai pengujian kebenaran pemecahan tersebut untuk dapat sampai kepada kesimpulan.
Contoh : kick andy, dalam acara tersebut Andy F.
Noya suka menanyakan suatu hal kepada narasumber sehingga pemikiran Andy selalu
diperbarui hal-hal baru yang membuat ia dapat berpikir secara kreatif
berdasarkan pengalaman narasumber tersebut.
B. PROSES
Kreativitas adalah proses yang terwujud dalam
diri dalam kefasihan, fleksibilitas serta
dalam orisinalitas pemikiran.Kreativitas itu tidak dapat
dipaksakan namun dapat dikembangkan dan dimaksimalkan. Tentu saja memerlukan
proses dalam pengembangan kreativitas itu sendiri. Dalam menimbulkan ide
kreatif tidak dapat dipaksakan, dia akan muncul dengan sendirinya ketika berada
dalam situasi yang menunjang.
Hal – hal yang
mempengaruhi Proses :
- Planning
Perencanaan adalah proses memikirkan dan
mengorganisir kegiatan yang dibutuhkan
untuk mencapai tujuan yang
diinginkan. Perencanaan melibatkan
penciptaan dan pemeliharaan rencana.
Dengan demikian, perencanaan adalah sifat dasar dari perilaku cerdas. Proses berpikir ini sangat penting untuk penciptaan dan penyempurnaan rencana, atau integrasi
dengan rencana lain, yaitu, ia menggabungkan prakiraan perkembangan dengan persiapan skenario bagaimana bereaksi
terhadap mereka.
uraian
definisi planning
1. To plan means to choose (Merencanakan berarti
memilih)Planning berati memilih antara beberapa aktifitas yang
telah dipertimbangkan, karena tidak semuanya dapat dipenuhi/dilakukan pada saat
yang bersamaan
2. Planning for the future (Perencanaan untuk masa
datang)
•
melibatkan forcasting, prediksi tentang segala yang mungkin
terjadi/dapat dilakukan dimasa datang
•
melibatkan penggunaan teknik-teknik untuk meminimisir resiko-resiko yang akan
dihadapi dimasa datang
•
melibatkan penjadwalan aktifitas-aktifitas d imasa depan secara Iogis, tahap
demi tahap untuk mencapai tujuan
3. Planning as a means of allocating resources (Perencanaan sebagai
suatu cara mengalokasikan sumber-sumber daya)
•
sumberdaya adalah segala hal yang memiliki potensi untuk dapat digunakan
melaksanakan suatu keputusan dalam rangka mencapai suatu tujuan spesifik
•
kuantitas dan kualitas sumber daya sangat berpengaruh dalam proses penentuan
prioritas atas pilihan-pilihan kegiatan
•
oleh karena menyangkut segala sumberdaya, maka komponen penting di dalam proses
perencanaan adalah pengumpulan dan analisis informasi tentang ketersediaan
sumber daya
4. Planning as a means of achieving goals (Perencanaan sebagai alat
untuk mencapai sasaran)
•
menyangkut sifat dari setiap sasaran dan proses perumusan sasaran
•
menyangkut siapa yang berhak/harus merumuskan sasaran dan siapa yang akan
diwakili oleh sasaran-sasaran yang dirumuskan
•
menyangkut hubungan antara politik dan planning, juga hubungan peranan antara
planner dan politisi.
·
Organizing
Organising berasal dari kataaa to organize dimana kata ini
berasal pula dari kata organ. Sedangkan kata organ dalam Webstre’e New
Collagiale Dictionary berasal dari kata organon, bahasa Greek.Adapun arti kata
organ ialah, an Instrument or medium by Which an Importan is Performed or end
accomploshed. Artinya suatu alat atau media yang digunaka untuk tindakan
penting atau pencaapaian tujuan.Jadi to organize mengandung arti menyusun
bagian-bagian yang terpisah-pisah menjadi suatu kesatuan sehingga dapat
digunakan untuk menjalankan tindakan dalam pencapaian tujuan.Dengan demikian
organizing merupakan proses penyusunan bagian-bagian yang terpisah itu menjadi
suatu kesatuan yang harmonis, sehingga dapat digunakan untuk pelaksaan kerja
dalam mencapai tujuan yang dikehendaki.
·
Actuating
Actuating adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar
sesuatu hal berusaha untuk mencapai sasaran yang sesuai dengan perencanaan dan
usaha-usaha organisasi. Jadi actuating artinya menggerakkan suatu hal agar mau
bekerja dengan sendirinya atau dengan kesadaran secara bersama-sama untuk
mencapai tujuan dikehendaki secara efektif. Dalam hal ini yang dibutuhkan
adalah kepemimpinan.
Hal
yang penting untuk diperhatikan dalam pelaksanan (actuating) ini adalah
bahwa seorang karyawan akan termotivasi untuk mengerjakan sesuatu jika :
- Merasa yakin akan mampu mengerjakan,
- Yakin bahwa pekerjaan tersebut memberikan manfaat bagi dirinya,
- Tidak sedang dibebani oleh problem pribadi atau tugas lain yang lebih penting,atau mendesak,
- Tugas tersebut merupakan kepercayaan bagi yang bersangkutan
- Controlling
Pengertian Controlling
di dalam bahasa Indonesia dapat ditafsirkan sebagai pengawasan atau
pengendalian sehingga dalam bahasa Inggris pengertian pengawasan dan pengendalian
tetap dipergunakan dengan Istilah controlling. Controlling baik yang dalam
pengertian pengawasan atau pengendalian oleh sebagian besar masyarakat sering
ditafsirkan sebagai usaha dari manajer atau lembaga pengawasan sebagai kegiatan
untuk mencari kesalahan. Jadi controlling adalah proses pengamatan daripada
pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin agar dimana pekerjaan
yang sedang dilaksanakan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan
sebelumnya.
Contoh : Didalam suatu proses, seseorang akan
lebih banyak melihat secara nyata bagaimana produk yang berasal dari
pemikirannya akan tercipta. Misalnya seorang pembuat sepeda motor bagi orang
yang cacat, ia telah merancangkan dengan total dan mengikuti proses
pembuatannya dengan rutin serta mengoreksi apakah ada kesalahan dalam pembuatan
produk hasil idenya tersebut, jika ada yang kurang atau salah maka ia akan
memikirkan kekreatifitasan lain untuk mendongkrak daya guna maupun keindahan
produk tersebut.
C. PRODUK
Definisi produk kreativitas menekankan bahwa apa yang
dihasilkan dari proses kreativitas adalah sesuatu yang baru, orisinil, dan
bermakna. Produk yang dicapai ia menekankan bahwa perilaku
kreatif memerlukan kombinasi antara ciri-ciri psikologis yang berinteraksi
sebagai berikut : sebagai hasil dari berpikir konvergen atau intelengensi,
manusia memiliki seperangkat unsure-unsur mental. Jika dihadapkan pada situasi
yang menuntut tindakan, individu mengerjakan dan menggabung unsur-unsur mental
sampai timbul ‘konfigurasi’. Konfigurasi ini bisa berupa gagasan model,
tindakan, cara menyusun kata, molodi, atau bentuk.
·
Artistik/keindahan
Aesthetics (estetika), berhubungan dengan bagaimana penampilan
produk bisa dilihat dari tampak, rasa, bau, dan bentuk dari produk atau juga
daya tarik produk terhadap panca indera. Misalnya bentuk fisik mobil yang
menarik, model atau desain yang artistik, warna, dan sebagainya.
- Meaningful
Suatu produk dikatakan mempunyai arti
harus memiliki kriteria :
1) Kinerja
(performance)Yaitu karakteristik operasi pokok dari produk inti (core product)
yang dibeli, misalnya kecepatan, konsumsi bahan bakar, jumlah penumpang yang
dapat diangkut, kemudahan dan kenyamanan dalam mengemudi dan sebagainya.
2) Keistimewaan
tambahan (features) Yaitu
karakteristik sekunder atau pelengkap, misalnya kelengkapan interior dan
eksterior seperti dash board, AC, sound system, door lock system, power
steering, dan sebagainya.
3) Keandalan
(reliability) Yaitu kemungkinan
kecil akan mengalami kerusakan atau gagal dipakai, misalnya mobil tidak sering
ngadat/macet/rewel/rusak.
4) Kesesuaian dengan
spesifikasi (conformance to specifications) Yaitu sejauh mana karakteristik desain dan operasi
memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Misalnya standar
keamanan dan emisi terpenuhi, seperti ukuran as roda untuk truk tentunya harus
lebih besar daripada mobil sedan.
5) Daya tahan
(durability) Berkaitan dengan
berapa lama produk tersebut dapat terus digunakan. Dimensi ini mencakup umur
teknis maupun umur ekonomis penggunaan mobil.
6) Estetika (asthethic)
Yaitu daya tarik produk terhadap panca indera.
Misalnya bentuk fisik mobil yang menarik, model atau desain yang artistik,
warna, dan sebagainya.
Contoh : iklan 3, dimana customer mendapatkan kantong
kredit senilai 200 ribu dan bebas dipakai dengan pembayaran kapan saja yang dia
suka.
D. ENVIRONMENTAL
Lingkungan , dalam hal ini , dipecah menjadi tiga subbagian : pertama ,
lingkungan historis mempengaruhi kreativitas Anda dengan memberikan Anda akses
ke teknologi dan ide-ide yang sudah ada sebelumnya yang dapat membantu
membimbing ide-ide baru Anda . Mengutip Steven Johnson , penulis mana Ide Baik
Datang Dari : " . Jika Anda melihat sejarah , inovasi tidak datang hanya
dari orang-orang memberikan insentif , yang datang dari menciptakan lingkungan
di mana ide-ide mereka dapat terhubung ". Rincian kedua pengaruh lingkungan terhadap kreativitas
adalah kesadaran lingkungan yang memungkinkan Anda untuk memahami ide-ide dan
teknologi yang dapat menimbulkan solusi untuk masalah Anda. Aspek ini biasanya
dirujuk sebagai " imajinasi , " di mana pemahaman Anda tentang
teknologi dan ide-ide di sekitar Anda mempengaruhi apa yang Anda yakini mungkin
( atau tidak mungkin ) . Terakhir, dekonstruksi ketiga lingkungan sebagai pemengaruh kreativitas adalah satu di mana kegagalan dapat diterima
. Sebuah rumah sakit bukanlah lingkungan yang tepat menyambut kegagalan ,
sementara kelas - di sisi lain - adalah lingkungan utama untuk kegagalan dan
kesempatan untuk belajar dari mereka untuk mendapatkan hal yang benar.
Contoh : Sebuah
lingkungan yang baik akan menciptakan suasana yang baik sebagai pembentukan
karakter dan pola pikir seseorang. Misalnya seorang pengusaha mendirikan
usahanya dilingkungan dimana banyak pendiri-pendiri usaha lainnya membangun
usaha juga, maka akan timbul pikiran bagi dia untuk mengembangkan usahanya
dengan menciptakan sebuah cara atau produk baru agar usahanya lebih maju
dibandingkan yang lainnya.
II.
5
HAMBATAN DALAM CREATIVE THINKING
Hambatan dalam berpikir kreatif adalah
ketidakmampuan satu aliran yang mengalir kepada inspirasi dan kreativitasan.
Ide yang tadinya berapi-api sekarang mungkin menjadi suatu kekeringan yang tak
berujung. Hal ini dapat terjadi selama berhari-hari, berbulan bahkan bertahun
tahun. Ada terdapat 5 hambatan dalam berpikir kreatif yaitu : Perceptual,
Intellectual, Emotional, Cultural, dan Environmental.
A. PERCEPTUAL BLOCKS
Pada abad ke-19 para ilmuwan mengira bahwa apa yang ditangkap pancaindra
kita sebagai sesuatu yang nyata dan akurat. Para psikolog menyebut mata sebagai
kamera dan retina sebagai film yang merekam pola-pola cahaya yang jatuh
diatasnya. Para ilmuwan modern menantang asumsi itu; kebanyakan percaya bahwa
apa yang kita amati dipengaruhi sebagian oleh citra retina mata dan terutama
oleh kondisi pikiran setempat. Oleh karena itu , kita biasanya mempunyai kesan
berlainan mengenai lingkungan kita : benda,situasi,orang,ataupun peristiwa
disekitar kita meskipun kita memiliki informasi yang sama mengenai hal-hal itu.
Sebabnya kita sebenarnya tidak mengetehaui dunia di sekililing kita sesederhana
yang kita duga. Alih-alih , kita mengkonstruksikan suatu “gambar” mengenai dunia tersebut melalui suatu proses
aktif dan kreatif yang kita sebut persepsi.
Kita hidup dalam dunia benda dan manusia, suatu dunia yang membanjiri
indera kita dengan berbagai stimulus. Hanya dalam keadaan yang sangat luar
biasalah kita sadar akan adanya stimulus, seperti seberkas sinar , sebuah nada
murni , atau pola garis hitam putih yang teratur. Dalam keadaan biassa, kita
melihat suatu dunia tiga dimensi cahaya dan warna, mendengar kata, musik, dan
bunyi-bunyian kompleks lainnya. Kita bereaksi untuk menguraikan pola stimulus
yang biasanya hampir tidak kita sadari bagian-bagian kecilnya. Persepsi adalah
proses dimana kita mengorganisasikan dan menafsirkan pola stimulus ini dalam
lingkungan.
Hal-hal yang
mempengaruhi Perceptual
Block :
· Imposition of Self Restrictions
à suatu
pembatasan diri (mental dan pandangan), hal ini mungkin diakibatkan adanya
suatu kepuasaan diri sehingga seseorang membatasi diri pada suatu hal
(pandangan),status seseorang dalam status sosial yang mempengaruhi (mental),
latar belakang pendidikan yang mempengaruhi persepsi sehingga membatasi diri ,
persepsi dan adanya stereotype.
· Unable to See The Problems From
Varied Names à
tidak bisa melihat solusi lain, hal ini terjadi dikarenakan seseorang tidak mau
keluar dari pola pikirnya dan juga merasa solusi yang dia punya lebih baik dari
yang lain, sehingga dia tidak bisa melihat solusi lainnya.
· Fixed
Mental Set à tidak mau
menerima pendapat orang lain, ini mungkin dikarenakan seseorang teguh dengan
pendirianya,walaupun orang lain mengkritiknya sehingga tidak mau menerima dan
menolak perubah dan juga berpandangan subyektif bukan objektif.
· Difficulty to Establish Remote
Relationships à
hanya berhubungan dengan teman yang dekat, berpersepsi bahwa melakukan hubungan
itu harus secara dekat, hal ini mungkin terjadi karena seseorang beranggapan
negative terhadap lingkungannya yang dia yakini bahwa lingkungannya tersebut
dapat berdampak atau mempengaruhi dirinya menjadi negatif, adanya suatu
perasaan kenyamanan terhadap seseorang , sehingga tidak mau membuka diri.
· Saturations of Senses
à suatu keadaan
yang jenuh, ini terjadi karena adanya suatu kebosanan terhadap suatu hal, rutinitaas
yang terlalu pada dan tidak ada kespesialan dalam suatu rutinitas,serta
birokrasi yang berbelit-belit sehingga seseorang menjadi jenuh.
· Failure to Utilise All Sensory
Inputs à
tidak berhasil menggunakan alat indra, hal ini bisa terjadi karena gangguan
terhadap pendengaran dan juga pengaruh teknologi sehingga seseorang malas
menggunakan alat indra.
Contoh kasus : Seorang lelaki tua berusia 80 tahun
berkebangsaan Iran yang bernama Haji. Ia tidak pernah mandi sejak 20 tahun
terakhir, tidak pernah memakan makanan segar yang, dan ketika rambutnya mulai
memanjang ia tidak memotongnya menggunakan gunting melainkan langsung
membakarnya. Ia menggap bahwa hal-hal modern dapat membuatnya tidak bahagia dan
mandi hanya dapat mengganggu kesehatannya. Dari persepsi inilah yang menghambat
ia unuk berpikir kreatif.
B. INTELLECTUAL BLOCK
Intelektual adalah
kecerdasan, berakal, dan berpikiran jernih
berdasarkan ilmu pengetahuan atau totalitas pengertian atau kesadaran,
terutama yg menyangkut pemikiran dan pemahaman.
Hal-hal yang mempengaruhi Intelektual Block :
· Preference For Verbal Form
à lebih senang
dengan suatu hal yang berbau lisan, hal ini diakibatkan oleh karena adanya
suatu anggapan bahwa dengan lisan seseorang dapat mencurahkan seluruh
pikirannya disbanding tulisan.
· Inadaquate Use of Alternative
Problem Solving à
tidak mampu mencari alternative pemecah masalah, ini mungkin terjadi
dikarenakan oleh kefokusan seseorang pada suatu hal dan hanya berpikir secara
logis bukan ilmiah, serta enggan menggunakan intuisi.
· Inability to Indetify Hidden
Assumptions à
ketidakmampuan untuk mengindentifikasi pendapat tersembuyi, ini bisa terjadi
karena seseorang kekurangan wawasan luas, pengalaman dan pendidikan, dan juga
konsentrasi penuh terhadap sesuatu.
· Lack of Correct Relevant
Information à
kurang mampu mendapat informasi yang tepat, bisa terjadi karenan gangguan
tehnis.
· Need for Closure Forcing
Incomplete, Incorrect Inference à memerlukan cara yang benar untuk
mencari kesimpulan, mendapatkan informasi salah dapat mengakibatkan kesimpulan
menjadi salah. Hal ini terjadi karena seseorang kurang mencari data-data yang
akurat yang mendukung untuk menarik kesimpulan.
Contoh :
terdapat suku polahi di indonesia yg menganut adat yang unik seperti jika ada
salah satu anggota keluarga yang meninggal maka mereka akan pindah rumah dan
begitu seterusnya mereka akan berpindah-pindah bila ada yang meninggal. Hal
tersebut sangatlah menyusahkan karena mereka pun masyarakat yang notabene tidak
mampu, mereka harus tetap pindah meskipun tidak memiliki biaya dan itu
sangatlah tidak kreatif.
C. EMOTIONAL BLOCK
Blok emosional dapat mempengaruhi
kemampuan kita untuk mengkomunikasikan ide-ide kreatif kita kepada orang lain. Salah satunya blok emosional
adalah takut mengambil
risiko dan membuat kesalahan.Inilah sebabnya mengapa menunda penghakiman
adalah strategi yang digunakan oleh orang-orang kreatif. Blok emosional lain
adalah ketidakmampuan untuk mentolerir
kekacauan atau ambiguitas.
Ide-ide baru secara alami tidak sempurna. Mereka akan
menjadi kasar di sekitarnya dan mungkin memiliki poin yang bertentangan. Melalui proses perbaikan
berulang-ulang, Anda akan dapat menyelesaikan ambiguitas ini. Kurangnya
tantangan juga bisa menjadi blok emosional. Jika
Anda tidak ditantang, maka Anda
tidak akan tertarik pada hasilnya
dan tidak mungkin bahwa Anda akan dapat menempatkan
banyak energi kreatif ke dalam
ide-ide baru dan menarik. Memilih masalah yang
menarik minat Anda, atau mencari
cara untuk menambah gairah untuk
masalah menarik akan membantu.
Hal-hal yang mempengaruhi Emotional Block
:
· Fear of Making Mistakes
à rasa takut
membuat kesalahan atau tidak mau mengambil resiko, ini mungkin terjadi
dikarenakan latar belakang keluarga yang terlalu keras sehingga mempengaruhi
mental seseorang dalam bertingkah laku.
· Insecurity
à perasaan tidak
nyaman, terjadi karena kekecewaan seseorang terahadap sesuatu hal sehingga
merasa tidak nyaman terhadap hal tersebut, dan adanya paranoid dalam dirinya.
· Fear of Change
à rasa takut akan
perubahan, banyak orang menolak adanya suatu perubahan dikarenakan adanya
perasaan kenyamanan dan terdapat keuntungan-keuntungan dalam status quo. “Kemajuan
merupakan kata yang merdu. Tetapi perubahanlah penggeraknya dan perubahan
mempunyai banyak musuh.”(Robert F. Kennedy).
Kita takut untuk
dengan rendah hati menghadapi kebenaran tentang diri kita sendiri. Kebenaran
akan memerdekakan kita, tetapi sering kali kebenaran lebih dulu membuat kita
sakit. Rasa takut terhadap apa yang mungkin kita temukan jika kita dengan jujur
mengakui berbagai cacat, telah membuat kita tetap tinggal di dalam penjara
penyangkalan. Pertumbuhan sering kali menyakitkan dan menakutkan. Tidak ada
pertumbuhan tanpa perubahan; tidak ada perubahan tanpa ketakutan atau
kehilangan; dan tidak ada kehilangan tanpa rasa sakit. Setiap perubahan
menimbulkan suatu macam kehilangan. Anda harus membiarkan cara-cara lama untuk
mengalami yang baru. Kita takut kehilangan cara-cara lama, bahkan seadainya
cara-cara lama kita menipu diri sendiri, karena, seperti sepasang seaptu yang
jebol , sepatu tersebut tidak nyaman dan terbiasa dipakai.
· Fear of Being Criticize
à rasa takut
terhadap suatu kritikan, hal ini terjadi karena seseorang merasa pendapatnya
tidak sesuai dengan dengan pemikiran orang lain sehingga orang tersebut tidak
mau mengeluarkan pendapatnya dan adanya rasa kurang percaya diri terhadap
gagasannya.
· Ambiguity
à adanya dua
makna dan tidak dapat menghadapi dan bertoleransi terhadap hal itu, ini karena
seseorang berpatokan pada suatu hal.
· Over Motivation
à terlalu
semangat, ini bisa terjadi karena keoptimisan yang berlebih membuat seseorang
bertindak tidak rasional dan adanya semangat yang terlalu berlebihan membuat
seseorang merasa kaget ketika telah mencapainya berbeda dengan ekspetasi
dirinya.
· Difficulty in Visualisation
à susah
memvisualisasi sesuatu karena seseorang kurang mampu untuk berimijinasi,
kurangnya wawasan, mendapatkan informasi yang kurang akurat.
· More Judgemental
à lebih suka
menghakimi, ada dua alasan untuk kecenderungan menyalahkan orang lain. Pertama
adalah pertahanan Ego : mencari kesalahan diri sendiri lebih menyakitkan
daripada mencari kesalahan orang lain. Kedua bersifat perseptual : kita akan
jauh lebih menyadari sumbangan orang lain terhadap masalah yang terjadi
daripada kontribusi diri kita sendiri, karena sumbangan mereka terasa lebih
nyata.
Contoh : farhat abbas yang suka mengkritik orang lain
tanpa memberikan solusi sehingga egonya itu tidak memberikan hal positif bagi
orang lain yang menjadikan hambatan baginya untuk bertindak kreatif.
D. CULTURAL BLOCK
Blok budaya atau hambatan dapat
berada di bawah pengaruh sosial . Pertama, individu yang merupakan anggota suatu kelompok mungkin dipengaruhi oleh
situasi kelompok. Kedua, anggota kelompok dapat dipengaruhi
oleh anggota lain dengan prestise. Terakhir, salah satu anggota dapat mempengaruhi penilaian dari anggota lain
(dalam hal ini tidak ada efek prestise). Sedangkan
kesesuaian mengharuskan kita bertindak dengan cara tertentu oleh adat, kreativitas mensyaratkan
bahwa cara ini ditantang dan, jika
perlu, diubah.
Blok budaya dapat diringkas dalam
dua kata: penekanan kesesuaian. Dala hal ini menjadi
seseorang yang berbeda sangat tidak nyaman. Kita belajar bahwa itu bagus untuk menjadi
benar, logis dan
praktis untuk mengikuti aturan dan
menghindari kesalahan. Diperlukan sikap yang melanggar untuk
semua norma-norma ini
untuk berpikir kreatif.
Hal-hal yang
mempengaruhi Cultural Block :
· Ada tanggapan ‘alasan itu benar dan
intuisi itu salah’
Banyak yang beranggapan bahwa
alasan dapat disertai dengan bukti-bukti sedangkan intuisi hanya berasal dari
kata hati.
· Bekerja dan bermain tidak dapat
dicampur
Orang yang beranggapan bahwa
bermain akan merusak konsentrasi / kefokussan bekerja.
Contoh : pada film THE INCRIDIBLE HULK yang garis besar
nya adalah seorang ayah yang menghabiskan hidupnya di lab militer yang membuat
pikiran nya depresi kemudian dia melakukan KDRT kepada istrinya dan bahkan
menyuntikkan serum berbahaya kepada anaknya dan menjadikan anaknya seorang
monster.
E. ENVIRONMENTAL BLOCK
Setiap kali kita berbicara tentang
blok lingkungan, kita umumnya mengacu pada masalah
yang diciptakan oleh
budaya Anda tinggal dan lingkungan sekitar Anda. Beberapa masalah blok lingkungan
dapat disebabkan oleh klien misalnya. Hal ini tidak selalu mudah untuk berurusan dengan blok yang disebabkan oleh orang lain, tetapi komunikasi biasanya kunci
dalam memecahkan masalah tersebut.
Hal-hal
yang mempengaruhi Enviromental Block :
· Boss Idea is The Best
à atasan itu
selalu benar , ini bisa terjadi karena seseorang mempunyai rasa takut jika
pendapatnya dianngap salah atau melawan.
· Distraction
à Kebingungan,
dikarenakan tidak dapat menentukan suatu piliahan dan merasa bimbang terhadap
apa yang akan ia lakukan.
· Over Reliance on Expert
à bergantung pada
ahli-ahli, ini mungkin terjadi karena tidak percaya diri terhadap gagassannya,
merasa nyaman terhadap ahlinya, dan acuh terhadap suatu hal.
· Compulsion Toward Conformity
à keharusan untuk
menyesuaikan dengan lingkungan, hal ini mungkin bisa terjadi dikarenakan adanya
suatu paksaan ada setempat dan juga agar bisa diterima oleh lingkungan sekitar.
Contoh : suku baduy, dimana mereka diikat oleh lingkungan
adat yang diharuskan untuk tidak boleh menerima modernisasi.
A. Kesimpulan
Berpikir kreatif bukan hanya dalam teori dan pemikiran
saja tetapi juga dapat diaplikasikan dalam bentuk dan tindakan sehingga
kekreatifitasan itu selalu terasah dan tidak padam. Dengan
mengetahui hambatan dalam berpikir kreatif dapat meminimalisir hal-hal yang
dapat menghambat berpikir kreatif.
Dengan berkreasi orang dapat mengaktualisasikan dirinya,
dan dan aktualisasi diri merupakan kebutuhan pokok pada tingkat tertinggi dalam
hidup manusia. Kreatifitas merupakan manifestasi dari individu yang berfungsi
sepenuhnya.
Kreatifitas sebagai kemampuan untuk melihat
bermacam-macam kemungkinan penyelesaian terhadap suatu masalah , merupakan
bentuk pemikiran yang sampai saat ini masih kurang mendapat perhatian dalam
pendidikan.
B. Saran
Kita sebagai generasi muda penerus bangsa sudah
semestinya memaksimalkan kemampuan pikiran dan merubah pola pikir kita menjadi
pemuda yang kritis dengan menciptakan hal-hal baru berdasarkan pemikiran
kreatif kita untuk memajukan bangsa dan negara.
DAFTAR
PUSTAKA
Mulyana, Deddy.
2000. Pengantar Ilmu Komunikasi. Bandung
: PT Remaja Rosdakarya.
Atkinson,Rita dkk.
1983. Pengantar Ilmu Psikologi
(Diterjemahkan oleh Nurdjannah Taufiq dan Rukmini Barhana). Jakarta : Penerbit
Erlangga.
Pruitt, G. Dean
dan Jeffrey Z. Rubin. 1986. Teori Konflik
Sosial : Seri Psikologi Sosial (Diterjemahkan oleh Helly P. Soetipjo dan Sri
Mulyantini Soetipjo). Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Warren, Rick.
2002. The Purpose Driven Life : What On
Earth Am I Here For. Michigan : Zondervan.
Sumber Internet
: