Jenis-jenis Mendengarkan dan Contoh Kasus
2.1 Jenis-jenis
Mendengarkan
a. Mendengarkan yang Menyenangkan
Jenis
pertama mendengarkan adalah mendengarkan yang menyenangkan. Anak-anak sering
bertanya-tanya mengapa orang-orang dewasa dapat mengobrol dengan sesamanya
selama berjam-jam pada suatu pertemuan sosial. Dengan berlalunya masa
kanak-kanak kita, kita lebih diarahkan untuk memandang berbicara sebagai alat
bersosialisasi dan kurang diarahkan untuk memandang bertindak sebagai alat
bersosialisasi. Mendengarkan yang menyenangkan dapat juga mencakup menonton di
bioskop, bermain, menonton televisi,
mendengarkan musik, dan banyak lagi bentuk lainnya. meksipun kita dapat
mengambil manfaat dari mendengarkan jenis ini untuk intelektualitas ataupun
keahlian kita, semua ini merupakan hasil sampingan dan bukan alasan utama untuk
melibatkan diri dalam mendengarkan yang menyenangkan.
b. Mendengarkan Secara Diskriminatif
Jenis
mendengarkan yang kedua adalah mendengarkan secara diskriminatif. Ini merupakan
jenis mendengarkan yang lebih serius dan terutama digunakan untuk memahami dan
mengingat (seperti yang telah dibahas sebelumnya). Mendengarkan diskriminatif
mencakup situasi mendengarkan yang paling serius dan kita hadir di dalamnya;
misalnya dalam kelas, mendengarkan di tempat bekerja, mendengarkan instruksi,
dan banyak lagi yang lainnya. Sebagai aturan umum, makin penting situasinya,
makin penting untuk mampu melakukan cara mendengarkan ini.
c. Mendengarkan Secara Kritis
Jenis
mendengarkan ketiga adalah mendengarkan secara kritis. Mendengarkan secara
kritis biasanya dibutuhkan bila kita mencurigai bahwa mungkin kita mendengarkan
suatu informasi yang berat sebelah. Misalnya, bila kita meminta seorang dokter
untuk mengatakan pendapatnya tentang perawatan medis, kita menyangka bahwa
perasaan dokter itu akan menyebabkannya sulit untuk memberi jawaban yang
benar-benar objektif.
d. Mendengarkan Dengan Empati
Jenis
mendengarkan yang terakhir adalah mendengarkan dengan empati. Sesuai dengan
istilahnya, pendengar mencoba menunjukkan empati kepada pembicara. Kita semua
cenderung merasa bahwa orang menjadi simpatik dalam masa-masa sulit.
Mendengarkan
dengan empati dapat juga dijelaskan sebagai mendengar “yang tersirat”. Bila
kita mendengarkan yang tersirat,kita meningkatkan kewaspadaan dan kepekaan
antar personal kita terhadap seluruh pesan yang dicoba dikomunikasikan dengan
seseorang.
Mendengarkan
empati adalah berarti sebagai pendengar yang bersedia tidak menghakimi,
menilai, atau mengkritik, tetapi lebih cenderung menerima, memaafkan, dan
memahami.