Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hambatan Dalam Mendengarkan dan Contoh Kasus


2.1    Hambatan Dalam Mendengarkan
Menurut Ashenbrenner dan Snalling (1988) mengidentifikasikan beberapa hambatan terhadap mendengarkan secara efektif:
·      Penilaian: kecenderungan untuk menilai apa yang kita dengar—seringkali sebelum kita mendengar selengkapnya.

·      Keasyikan: perhatian kita menjadi lebih penting daripada mendengarkan orang lain. Kita meyakini bahwa apa yang kita pikirkan lebih penting daripada apa yang dikatakan orang lain.

·      Mendengarkan Semu: kita berpura-pura mendengarkan. Seluruh Bahasa tubuh kita mengatakan bahwa kita memperhatikan, tetapi pikiran kita mengembara entah ke mana.

·      Semantik. Makna-makna yang unik dalam suatu bidang tertentu menciptkan kesalahpahaman bila dipakai dalam masalah yang tidak relevan. Orang-orang juga segan untuk menanyakan kepada yang lainnya atau meminta diulangi atau dijelaskan.

·      Berbicara terlalu banyak: kita lebih suka berbicara daripada mendengarkan orang lain. Kita mendengarkan sesaat, sehingga kita dapat menyela, meyakini bahwa apa yang ingin kita katakan adalah lebih penting.

·      Takut: kadang-kadang kita berdiam diri karena kita takut terhadap apa yang akan dikatakan orang lain.