Meningkatkan Kemampuan Mendengar dan Contoh
2.1 Meningkatkan
Kemampuan Mendengar
a.
Mendengarkan
Secara Efektif
Mendengarkan secara tidak efektif
dapat merupakan saslah satu bentuk di bawah ini :
·
Masalah mendengar adalah istilah umum yang meliputi setiap masalah yang dapat mengurangi atau
menghilangkan rentang suara yang dapat didengar. Hal ini amat penting bila anda
berpendapat bahwa mendengar merupakan langkah pertama dalam proses
mendengarkan. tanpa mendengar dengan baik, bagaimanapun juga tidak terjadi
proses mendengarkan.
·
Kelebihan beban adalah masalah yang diasosiasikan
dengan terlalu banyajk mendengar, menerima stimuli terlalu banyak. Hasilnya
dapat berupa stress, menarik diri, atau tidak dapat memusatkan perhatian.
·
Berpikir cepat terjadi bersama-sama dengan
“gunakanlah waktu luang anda”. Masalahnya adalah bahwa waktu “dihamburkan”
ketika pikiran pendengar mengembara kemana-mana.
·
Gangguan (noise) adalah istilah umum untuk
menggambarkan segala sesuatu yang menggangu proses komunikasi. Berkenaan dengan
mendengarkan, kita dapat mengenali gangguan yang berhubungan dengan lingkungan
fisik, saluran, dan lingkungan psikologis (hal yang ada dalam pikiran
pendengar, yang meminta perhatiannya).
·
Pendekatan mendengarkan yang tidak
tepat adalah
kategori umum untuk perilaku mendengarkan yang tidak tepat. Yang paling tidak
tepat adalah “mendengarkan untuk menyerang”. Ini adalah mendengarkan sebagian
kecil informasi yang dapar digunakan sebagai dasar untuk menyerang si
pembicara.
b.
Memperhatikan
Sebelumnya kita dapat bereaksi secara
layak terhadap apa yang dikatakan seseorang, kita harus memperhatikannya.
Sayang, kebanyakan orang cenderung berpikir bahwa mereka lebih baik dalam hal
ini daripada yang sebenarnya. William Keefe (1972) menulis, tidak semua orang
dalam situasi ini melihat diri mereka sebagaimana adanya. Banyak orang yang
percaya bahwa diri mereka adalah pendengar yang baik. Tetapi mereka tidak dapat
member bukti atas analisis diri mereka.
Diawal
pembahasan ini dinyatakan bahwa ambang batas untuk mendengarkan harus diperbaiki
(direndahkan agar dapat lebih banyak menangkap stimuli) dengan cara mengubah
motivasi si pendengar. Dalam hal ini, telah ditemukan suatu usaha yang tekun
untuk memperhatikan apa yang dikatakan orang lain, agar pendengar dapat
memperbaiki kemampuan mendengarnya.
Brilhart
(1965) menunjukkan bahwa tidak dengan sendirinya ada hubungan antara kemampuan
sebagai seorang komunikator dengan kemampuan sebagai seorang
pendengar.Kenyataannya, beberapa hasil temuannya menunjukkan bahwa para
komunikator yang baik merupakan pendengar yang buruk (jadi korelasi antara
komunikator yang baik dengan pendengar yang baik adalah negatif). Oleh karena
itu, bila anda merasa bahwa anda seorang pembicara yang relatif baik, anda
tampaknya lebih membutuhkan perbaikan dalam cara anda mendengarkan.
c.
Mendengarkan Maksud Utama atau
Gagasan Pembicara
Cara
kedua untuk memperbaiki cara anda mendengarkan adalah mempertahankan motivasi
anda untuk memperhatikan dengan mendengarkan gagasan spesifik dalam suatu
pesan. Dalam bagian terdahulu kita membahas peranan yang dimainkan oleh perhatiandalam mendengarkan. Banyak
penelitian eksperimental menunjukkan bahwa secara sederhana, memperhatikan
merupakan salah satu cara terpenting untuk memperbaiki cara anda mendengarkan.
d.
Menggunakan Waktu Luang Anda
Beberapa
ahli dalam bidang mendengarkan berpendapat bahwa “waktu luang” yang kita miliki
ini (selagi pikiran kita bekerja lebih cepat dari daripada kecepatan bicara si
pembicara) dapat digunakan untuk memikirkan apa maksud pembicaraan pembicara
itu. Hal ini agak rumit dan tampaknya lebih sesuai untuk seorang pendengar
dalam khalayak atau ditengah-tengah sekelompok orang daripada untuk seorang
peserta dalam percakapan dua orang.
Ralph Nicols (1957),
ahli dalam bidang mendengarkan yang paling terkenal di Amerika, menyarankan
bahwa anda pertama-tama menduga apa yang akan dibicarakan si pembicara. Dari
konteks yang telah dikatakan si pembicara, anda dapat memperkirakan sebelumnya
apa yang selanjutnya akan dibicarakan (kadang-kadang anda bisa tercengang). Kedua,
ingatlah atau ulangilah dalam hati hal-hal yang telah dikatakan si pembicara.
Seperti telah dibahas sebelumnya, pengulangan ini merupakan faktor kunci dalam
memindahkan informasi dari memori jangkap pendek ke memori jangka panjang.
Ketiga, gunakan tes berpikir kritis. Dengarkanlah untuk menilai keabsahan
dan kualitas analogi, contoh, statistic,
dan kesaksian yang digunakan pembicara. Keempat, dengarkanlah “hal yang
terselubung” yaitu hal-hal yang tidak dikatakan pembicara tetapi mungkin
disampaikan secara nonverbal melalui nada suara atau bahkan melalui
isyarat-isyarat visual.